1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa
memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa
sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar,
lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.
Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa
adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan
memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis
,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan
memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in
pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu
menguasai bidang kerupawanan.
Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium. Seni Rupa
menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif
mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat
diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut
pada bagian atas. Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara kontekstual seni rupa
merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah
perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan
multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.
2. Seni Musik
Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik
adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk
alat musik Barat dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik
tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong,
gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis
alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum,
musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet.
Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik
meliputi kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan
musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan
musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat
musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat
notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam
banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami
dan membuat multimedia. Seni musik yang lebih
mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki
proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan
bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa
ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada
komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis,
eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik
melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik
tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara
progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik
yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.
Seni musik
lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media
ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan
makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata
musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi
penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat
dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin
mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata
musik dengan penghayat musiknya.
3. Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni teater
mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami
dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting
kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung
dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.
Di
sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah
penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya
teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana
perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus
dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater
berbasis teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral
kesenian memiliki media ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau
teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi,
intonasi, pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah bagian
penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.
4. Seni Tari
Media
ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus
dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media
untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer.
Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari
koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari
mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi
tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan
tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami
an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan
dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan
memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai
penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat
multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber
daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi
budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya
menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi
bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur
terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan
adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran
dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian
daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang
bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat
erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana
tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi
masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler,
tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah
hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah
kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari
memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki
maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud
tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari
semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk
yang diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak
dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu,
sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam
kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan
tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual.
Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi.
Sifat—fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme
dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan.
Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya
mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun,
hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada
masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari
memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional,
dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara
proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut
penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang
profesional.
5. Kerajinan Tangan
Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan
mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta
seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan pengetahuan lain
dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan
kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa
hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat
menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta
keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada
berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual,
multikultural, dan multidimensional.
Pada akhir ulasan ini dapat
diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba berilah
contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk
karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali.
6. Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan
perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi
berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan
baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan
seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan
alat-alat canggih.
Cabang pengetahuan seni yang
berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni,
seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema),
audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan
pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat
canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran
dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi
pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam
kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan
baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan
penggunaan alat-alat canggih.
Kesenian sebagai
sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam
permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan
bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat
berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal
baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru
sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada.
Cabang-cabang
kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang
sangat efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang.
Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara
lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa,
bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan
reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan
dengan pendekatan psikologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar